Sabtu, 12 Maret 2011

Akord

Sebagai landasan tradisi musik yang harus diketahui, bahwa akord dibangun pada scale diatonic atau tangga nada diatonis. Susunan interval 3 pada tangga nada Mayor, minor, dominan dan diminis. Masing-masing akord memiliki fungsi sesuai dengan jenis dan posisinya pada tangga nada diatonis. Dalam harmoni Jazz, akord Triad mengalami pengembangan lebih lanjut menjadi akord Septim dibentuk dengan menambahkan interval 3 di atas interval 5 dari sebuah akord triad atau menambahkan interval 7 di atas Root sebuah akord Triad. Ada lima macam Akord Septim yang sangat penting dan berguna :
1. Akord Dominant 7
2. Akord Mayor 7
3. Akord Minor 7
4. Akord Half Diminished 7
5. Akord Diminished 7
Akord yang disusun berdasarkan nada-nada yang ada di dalam tangga nada diatonik, tanpa mendapat alterasi disebut akord Diatonik. Sebagai contoh : Diatonic Seventh Chords dari Tangga Nada C Mayor adalah sbb : CM7 - Dm7 - Em7 - FM7 - G7 - Am7 - Bm7-5
Penyebutan masing-masing akord akan menjadi Seperti Berikut Ini :
Akord I disebut Tonic adalah Akord Mayor 7
Akord II disebut Super Tonic adalah Akord Minor 7
Akord III disebut Mediant adalah Akord Minor 7
Akord IV disebut Sub Dominant adalah Akord Mayor 7
Akord V disebut Dominant adalah Akord Dominant 7
Akord VI disebut Sub Mediant adalah Akord Minor 7
Akord VII disebut Leading Tone adalah Akord Half Diminished 7 atau Minor 7-5

Jumat, 11 Maret 2011

Pentatonik Minor

Ok..disini kita akan membahas hebatnya Minor Pentatonic Scale. Saya memberikan contoh A Minor Pentatonic Scale yang terdiri atas nada (A-C-D-E-G) .. Scale ini bisa anda gunakan untuk improvisasi progresi akord Blues 12 Bar. Untuk contoh kita bermain di Progresi Akord Blues 12 Bar dimana A7 sebagai Akord I. Untuk Progresi Blues 12 Bar standard kita akan menemui 3 Akord saja di progresi ini. Akord A7 (Akord I) - Akord D7 (Akord IV) dan Akord E7 (Akord V). Ketika akord I7 dimainkan anda bisa menggunakan scale A Minor Pentatonic ... Berlatihlah di awal anda memulai selalu dari nada A untuk akoed A7 .. Mainkan dengan pola sederhana dahulu .. artinya mainkan secara utuh scalenya (anda latih pola ritme terlebih dahhulu - contoh mainkan accent setiap 4 nada atau bisa juga setiap 3 nada). Ini basic dari latihan berikutnya

Arpegio u/ satu tangga nada

Arpegio adalah pemecahan akord, kata tersebut memiliki arti bahwa unsur akord (chord tones) dimainkan/dibunyikan secara bergantian / satu persatu. Arpegio dapat juga dimainkan pada tangga nada diatonis untuk akord yang statis. Seperti contoh berikut : menggunakan semua arpegio akord pada tangga nada C Mayor (CM7 - Dm7 - Em7 - FM7 - G7 - Am7 - Bm7-5) untuk akord Dm7. Agar pergerakan nada (arpegio) tidak terkesan monoton maka dapat digunakan diatonic arpegio dengan cycle 4 atau 5 untuk satu akord, sebagai contoh : diatonic arpeggio (Tangga Nada C Mayor) dimainkan dalam putaran 4 dan 5 untuk akord Dm7. Jadi hasilnya sebagai berikut : susunan arpegionya (CM7 - G7 - Dm7 - Am7 - Em7 - Bm7-5 - Em7 - Am7 - Dm7). Untuk 4 arpegio pertama menggunakan putaran 5 dan 4 arpegio berikutnya menggunakan putaran 5 .. jadi tidak akan terkesan monoton. Ok ... jika ada pertanyaan seputar artikel ini silahkan mengisi comment di bawah ini. Selamat mencoba

chromatic motion

Chromatic Motion adalah gerakan nada secara kromatik, dengan menambahkan nada hias dapat menghasilkan pergerakan nada secara kromatik dengan susunan nada sebagai berikut : chord-tone (nada hias naik 1/2 titi laras) - chord tone - nada hias (turun 1/2 titi laras) - chord tone. Ok ... saya akan memberikan contoh sususan nada dengan menggunakan tehnik chromatic motion (G-A-bB-B-C-B-bB-A-G-F-D-#D-E-C). Contoh latihan ini merupakan penerapan dari penggunaan tehnik chromatic motion pada akord C13, modus yang digunakan untuk latihan ini adalah C Mixolydian (C-D-E-F-G-A-Bb-C) dengan menambahkan nada B pada nada ke 4 menimbulkan pergerakan nada secara kromatik / chromatic motion.

Scale - progres akord Blues 12 Bar

Blues 12 Bar identik dengan akord Dominant7, disini saya akan memberikan gambaran bahwa ada beberapa scale yang bisa digunakan untuk berimprovisasi pada akord dom7 di dalam progresi akord Blues 12 Bar diantaranya adalah Pentatonik Mayor scale (1 2 3 4 5 6) - pentatonik minor scale (1 b3 4 5 b7) - modus mixolydian (5 6 7 1 2 3 4) dan yang terakhir adalah Blues Scale (1 b3 4 #4 5 b7). Blues Scale dapat dimainkan kapan saja pada chorus progresi Blues 12 Bar. Nada-nada dari Blues Scale seringkali tidak cocok dengan akordnya namun itulah salah satu ciiri khas dari musik Blues. Kembali saya sarankan untuk mencoba beberapa scale tersebut dengan menggunakan sequence (pengulangan motif yang sama).

Sequence For C Major Scale

Jika anda hanya mengenal banyak scale namun belum mengerti bagaimana cara anda mengolah nada-nada tersebut maka dapat saya katakan ini hal yang sia-sia juga. Mungkin saja anda mengenal puluhan scale tapi yang leebih penting adalah bagaimana anda memanfaatkan satu atau dua scale saja dengan beragam variasi tehnik pengolahan nada. Ya ... disini saya akan memberikan salah satu contoh untuk mengolah nada tersebut. Saya akan memberikan satu tehnik yang mungkin andapun sudah melakukannya .. tehnik mengolah nada yang satu ini disebut dengan istilah sequence (memainkan motif yang sama secara berulang-ulang). Ok ... kita mencoba dari scale yang sangat sederhana dulu, cobalah memainkan Mayor Scale aja dulu .. C Mayor Scale (C-D-E-F-G-A-B-C). Anda pasti sangat mengenal tangga nada yang satu ini ... memang sederhana namun cobalah menggunakan tehnik sequence untuk tangga nada C Mayor maka akan terbentuk susunan nada sebagai berikut. Kita mencoba pola 3 nada terlebih dahulu (CDE-DEF-EFG-FGA-GAB-ABC) kemudian cobalah untuk memainkan sequence dengan pola 4 nada (CDEF-DEFG-EFGA-FGAB-GABC). Cobalah kembali di beberapa posisi di fret gitar anda.

BERIKAN KOMENTAR ANDA DISINI - VIA FACEBOOK

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons